Setiap perbuatan manusia telah diatur dalam
Islam, sebab islam adalah agama yang sempurna. Agama
diturunkan oleh Allah untuk dijadikan pedoman hidup dalam hablum minallah
dan hablum minannas, sehingga manusia akan sejahtera dan tenteram dalam kehidupan dunia
dan kehidupan akhirat.
Kebahagiaan dan keselarasan hidup seorang muslim tidak hanya hubungannya
dengan Allah saja melainkan interaksi/hubungan sesama manusia merupakan ibadah
yang tidak kalah penting.
.
Pengertian
Ibadah menurut
bahasa Ibadah artinya patuh (Al Tha’ah) dan tunduk (Al khudhu)
menurut istilah ibadah adalah segala amal atau perbuatan yang dicintai dan
diridhai Allah baik berupa perkataan, perbuatan atau tingkah laku.
Para
ulama berbeda pendapat mengenai pengertian ibadah, sebagaimana tersebut di
bawah ini ;
Ulama
madzab Syafi;I mengatakan ibadah perbuatan yang dibebankan oleh Allah SWT
kepada hamba-NYA.
Ulama
Fiqih mengatakan ibadah sebagai ketaatan yang disertai dengan ketundudukan dan
kerendahan diri dihadapan Allah SWT.
1.
Pengertian Ibadah dalam islam
Menurut bahasa, ibadah berarti patuh (Al Tha’ah)
dan tunduk (Al khudhu’) menurut istilah ibadah berarti segala amal atau
perbuatan yang dicintai dan diridhai Allah SWT baik berupa perkataan, perbuatan
atau tingkah laku.
Para
ulama berbeda pendapat mengenai pengertian ibadah, sebagaimana tersebut di
bawah ini ;
Ulama
madzab Syafi;I mengatakan ibadah perbuatan yang dibebankan oleh Allah SWT
kepada hamba-NYA.
Ulama
Fiqih mengatakan ibadah sebagai ketaatan yang disertai dengan ketundudukan dan
kerendahan diri dihadapan Allah SWT.
2.
Prinsip prinsip-prinsip
ibadah dalam Islam
Ibadah yang disyari’atkan oleh Allah SWT dibangun
di atas landasan yg kokoh, yaitu :
a.
Ibadah itu
tauqifiyyah (artinya, tidak ada tempat sedikitpun bagi kreasi manusia di
dalamnya) hanya Allah SWT semata yang membuatnya. Kita beribadah hanya karena
ada perintah Allah SWT.
“Maka tetaplah engkau & orang yg telah taubat bersamamu pada jalan yg benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu & janganlah kalian melampaui batas” (QS Hud:112)
“Maka tetaplah engkau & orang yg telah taubat bersamamu pada jalan yg benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu & janganlah kalian melampaui batas” (QS Hud:112)
b. Ibadah yang tulus kepada Allah SWT semata haruslah bersih dari
noda-noda kesyirikan. Apabila sedikit saja dari kesyirikan bercampur dengan
ibadah maka rusaklah ibadah itu .Ibadah dilakukan tanpa perantara, baik berupa
manusia, binatang, benda, maupun tumbuh-tumbuhan.
“Barangsiapa mengharap
perjumpaan dgn Rabb-nya maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh &
janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kpd Rabb-nya” (QS
Al Kahfi:110)
c.
Keharusan untuk menjadikan Rasulullah SAW
sebagai teladan & pembimbing dalam ibadah.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri tauladan yg baik bagi kalian…” (QS Al Ahzaab:110)
Rasulullah juga
bersabda :
- “Barangsiapa melakukan suatu amalan yg tidak ada contohnya dari kami, maka amalannya tertolak” (HR Muslim)
- “Barangsiapa melakukan suatu amalan yg tidak ada contohnya dari kami, maka amalannya tertolak” (HR Muslim)
d. Ibadah itu memiliki batas kadar dan waktu yang tidak boleh
dilampaui. Sebgaimana firman Allah SWT. :
“Sesungguhnya shalat
kewajiban yg telah ditentukan waktunya” (QS An-Nissa:103)
e.
Keharusan menjadikan ibadah
dibangun diatas kecintaan, ketundukan, ketakutan dan pengharapan kepada Allah SWT.
- “Orang-orang yg mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan
kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yg lebih dekat (kepada Allah) &
mengharapkan rahmat-Nya & takut akan azab-Nya” (QS Al Israa’ :57)
f.
Ibadah tidaklah gugur
kewajibannya pada manusia sejak baligh dalam keadaan berakal sampai meninggal
dunia.
“…dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan memeluk agama
Islam” (QS Aali ‘Imran:103)
3. Tujuan ibadah dalam Islam
Tujuan ibadah adalah untuk membersihkan dan
mensucikan jiwa dengan mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di samping itu tujuan ibadah adalah agar mendapatkan ridho
Allah SWT. Ibadah juga untuk mendapatkan kepentingan dan kebaikan bagi diri
sendiri yang bersifat duniawi.
4. Dasar tentang ibadah dalam Islam
Dalam al-Qur’an
banyak ayat tentang dasar-dasar
tentang ibadah sebagaimana berikut di bawah ini :
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku. ( Q.S. Adz-Dzariyat : 56 )
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang Telah menciptakanmu dan
orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,(
Q.S. Al-Baqarah : 21 )
5.
Macam-macam ibadah dalam
Islam
Ibadah terdiri atas dua macam, yaitu :
a. Ibadah
mahdhoh : ibadah yang khusus berbentuk praktek atau perbuatan yang
menghubungkan seorang hamba dengan Allah SWT melalui tatacara yang telah diatur
dan dicontohkan oleh Allah SWT dan Rasul Nya. Contoh : Sholat, Puasa, Zakat dan
Haji.
b.
Ibadah Ghairu
mahdhoh: Ibadah yang tatacaranya tidak diatur secara khusus oleh AllahSWT dan Rasul-Nya,sehingga berbentuk umum antara hubungan manusia
dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam. Contoh : Gotong royong, membantu orang yang sangan
membutuhkan, menjaga alam sekitar dan lain-lain.
6.
Keterkaitan ibadah dalam
kehidupan sehari-hari
Ibadah dalam Islam menempati posisi yang paling
utama dan menjadi titik sentral seluruh aktivitas manusia. Sehingga apa saja
yang dilakukan oleh manusia bisa bernilai ibadah namun tergantung pada niatnya
masing-masing, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas manusia dapat bernilai
ganda, yaitu bernilai material dan bernilai spiritual.
Sangat bermanfaat kak, syukron
BalasHapusSmk istek tkr 1 m.muzaky adi afriza
BalasHapusKosatanya sangat jelas dan mudah di pahami.
BalasHapusMksih kak
SMK istek TKR 1 cahaya Sugito
BalasHapusStelah membaca Yasin adventure saya ingin menjadi manusia yang beriman
Sangat memotivasi untuk menjadi orang yg beriman dan Soleh.
BalasHapusPenjelasannya cupuk untuk di pahami bu terimakasih
BalasHapusSMAN 1 Panai Hilir
BalasHapus