Komet ISON Melepaskan Emisi Karbon Dioksida Yang Kuat
Source: http://astronesia.blogspot.com/2013/07/komet-ison-melepaskan-emisi-karbon.html
Gambar-gambar dari NASA Spitzer Space Telescope dari C/2012 S1 (Komet Ison) yang diambil pada tanggal 13 Juni, ketika Ison berjarak 310 juta mil (sekitar 500 juta kilometer) dari matahari
Astronesia-Para astronom mengatakan bahwa mereka telah mengamati emisi karbon dioksida kuat yang keluar dari Komet ISON, memberikan para ilmuwan data untuk membantu mereka lebih memahami benda-benda angkasa.
Tim menangkap gambar komet ISON pada tanggal 13 Juni dengan menggunakan teleskop infra merah Spitzer.Gambar tersebut menunjukan karbon dioksida secara perlahan dan bertahap "mendesis" menjauh dan membentuk ekor komet yang memiliki panjang sekitar186.400 mil.
"ISON sangat menarik. Kami percaya bahwa data yang dikumpulkan dari komet ini dapat membantu menjelaskan bagaimana dan kapan tata surya pertama kali terbentuk".kata James L. Green, direktur NASA dari ilmu planet di Washington.
Carey Lisse, pemimpin NASA’s Comet ISON Observing Campaign dan seorang ilmuwan peneliti senior di Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory di Laurel, Maryland, mengatakan bahwa mereka percaya komet ISON memancarkan sekitar 2,2 juta pon gas karbon dioksida dan sekitar 120 juta pon debu setiap hari.
"Observasi sebelumnya yang dibuat oleh NASA Hubble Space Telescope dan Swift Gamma-Ray Burst Mission and Deep Impact spacecraft memberikan kami data yang sedikit untuk setiap emisi gas dari ISON," kata Lisse."Terima kasih kepada Spitzer, kita sekarang tahu pasti bahwa aktivitas komet menggunakan gas".
Tim menangkap gambar komet ISON pada tanggal 13 Juni dengan menggunakan teleskop infra merah Spitzer.Gambar tersebut menunjukan karbon dioksida secara perlahan dan bertahap "mendesis" menjauh dan membentuk ekor komet yang memiliki panjang sekitar186.400 mil.
"ISON sangat menarik. Kami percaya bahwa data yang dikumpulkan dari komet ini dapat membantu menjelaskan bagaimana dan kapan tata surya pertama kali terbentuk".kata James L. Green, direktur NASA dari ilmu planet di Washington.
Carey Lisse, pemimpin NASA’s Comet ISON Observing Campaign dan seorang ilmuwan peneliti senior di Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory di Laurel, Maryland, mengatakan bahwa mereka percaya komet ISON memancarkan sekitar 2,2 juta pon gas karbon dioksida dan sekitar 120 juta pon debu setiap hari.
"Observasi sebelumnya yang dibuat oleh NASA Hubble Space Telescope dan Swift Gamma-Ray Burst Mission and Deep Impact spacecraft memberikan kami data yang sedikit untuk setiap emisi gas dari ISON," kata Lisse."Terima kasih kepada Spitzer, kita sekarang tahu pasti bahwa aktivitas komet menggunakan gas".
Komet ISON berjarak sekitar 312 juta mil (502 juta km) dari matahari atau 3,35 kali lebih jauh dari jarak Bumi-Matahari saat Spitzer membuat pengamatan baru tersebut.
Komet ISON memiliki diameter kurang dari 3 mil atau seukuran gunung kecil.NASA mengatakan komet ini beratnya antara 7 miliar dan 7 trilyun pon ,namun ukuran dan kepadatannya yang benar tidak dapat ditentukan secara akurat karena sangat jauh.ISON terdiri dari debu dan gas beku seperti air, amonia, metana dan karbon dioksida.
Komet ISON memiliki diameter kurang dari 3 mil atau seukuran gunung kecil.NASA mengatakan komet ini beratnya antara 7 miliar dan 7 trilyun pon ,namun ukuran dan kepadatannya yang benar tidak dapat ditentukan secara akurat karena sangat jauh.ISON terdiri dari debu dan gas beku seperti air, amonia, metana dan karbon dioksida.
Menurut NASA, Komet ISON berasal dari awan Oort yang jauh dan dingin,sebuh gudang komet yang besar yang berjarak antara 600 miliar dan 6 triliun mil (965 milyar dan 965 trilyun km) dari matahari.Komet ini akan melewati Matahari pada jarak 724.000 mil dari permukaan Matahari pada akhir November.
Komet ISON ditemukan September lalu oleh astronom amatir Vitali Nevski dan Artyom Novichonok.Mereka menamakan komet ini dari nama instrumen yang mereka pakai saat menemukannya,yakni International Scientific Optical Network (Ison) dekat Kislovodsk, Rusia.
Komet ISON ditemukan September lalu oleh astronom amatir Vitali Nevski dan Artyom Novichonok.Mereka menamakan komet ini dari nama instrumen yang mereka pakai saat menemukannya,yakni International Scientific Optical Network (Ison) dekat Kislovodsk, Rusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar