Selasa, 16 Juli 2013

PRINSIP-PRINSIP IBADAH DALAM ISLAM

Setiap perbuatan manusia telah diatur dalam Islam, sebab islam adalah agama yang sempurna. Agama diturunkan oleh Allah untuk dijadikan pedoman hidup dalam hablum minallah dan hablum minannas, sehingga manusia akan sejahtera dan tenteram dalam kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.

Kebahagiaan dan keselarasan hidup seorang muslim tidak hanya hubungannya dengan Allah saja melainkan interaksi/hubungan sesama manusia merupakan ibadah yang tidak kalah penting.
.         Pengertian Ibadah menurut bahasa Ibadah artinya patuh (Al Tha’ah) dan tunduk (Al khudhu) menurut istilah ibadah adalah segala amal atau perbuatan yang dicintai dan diridhai Allah baik berupa perkataan, perbuatan atau tingkah laku.
Para ulama berbeda pendapat mengenai pengertian ibadah, sebagaimana tersebut di bawah ini ;
Ulama madzab Syafi;I mengatakan ibadah perbuatan yang dibebankan oleh Allah SWT kepada hamba-NYA.
Ulama Fiqih mengatakan ibadah sebagai ketaatan yang disertai dengan ketundudukan dan kerendahan diri dihadapan Allah SWT.
 
1.       Pengertian Ibadah dalam islam
Menurut bahasa, ibadah berarti patuh (Al Tha’ah) dan tunduk (Al khudhu’) menurut istilah ibadah berarti segala amal atau perbuatan yang dicintai dan diridhai Allah SWT baik berupa perkataan, perbuatan atau tingkah laku.
Para ulama berbeda pendapat mengenai pengertian ibadah, sebagaimana tersebut di bawah ini ;
Ulama madzab Syafi;I mengatakan ibadah perbuatan yang dibebankan oleh Allah SWT kepada hamba-NYA.
Ulama Fiqih mengatakan ibadah sebagai ketaatan yang disertai dengan ketundudukan dan kerendahan diri dihadapan Allah SWT.

2.       Prinsip prinsip-prinsip ibadah dalam Islam
Ibadah yang disyari’atkan oleh Allah SWT dibangun di atas landasan yg kokoh, yaitu :

a.       Ibadah itu tauqifiyyah (artinya, tidak ada tempat sedikitpun bagi kreasi manusia di dalamnya) hanya Allah SWT semata yang membuatnya. Kita beribadah hanya karena ada perintah Allah SWT.
 Maka tetaplah engkau & orang yg telah taubat bersamamu pada jalan yg benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu & janganlah kalian melampaui batas” (QS Hud:112)

b.       Ibadah yang tulus kepada Allah SWT semata haruslah bersih dari noda-noda kesyirikan. Apabila sedikit saja dari kesyirikan bercampur dengan ibadah maka rusaklah ibadah itu .Ibadah dilakukan tanpa perantara, baik berupa manusia, binatang, benda, maupun tumbuh-tumbuhan.
 Barangsiapa mengharap perjumpaan dgn Rabb-nya maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh & janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kpd Rabb-nya” (QS Al Kahfi:110)

c.         Keharusan untuk menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan & pembimbing dalam ibadah.
 Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yg baik bagi kalian…” (QS Al Ahzaab:110)

Rasulullah juga bersabda :
- “Barangsiapa melakukan suatu amalan yg tidak ada contohnya dari kami, maka amalannya tertolak” (HR Muslim)

d.       Ibadah itu memiliki batas kadar dan waktu yang tidak boleh dilampaui. Sebgaimana firman Allah SWT. :
 Sesungguhnya shalat kewajiban yg telah ditentukan waktunya” (QS An-Nissa:103)

e.       Keharusan menjadikan ibadah dibangun diatas kecintaan, ketundukan, ketakutan dan  pengharapan kepada Allah SWT.
- “Orang-orang yg mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yg lebih dekat (kepada Allah) & mengharapkan rahmat-Nya & takut akan azab-Nya” (QS Al Israa’ :57)

f.       Ibadah tidaklah gugur kewajibannya pada manusia sejak baligh dalam keadaan berakal sampai meninggal dunia.
“…dan janganlah kalian mati kecuali dalam keadaan memeluk agama Islam” (QS Aali ‘Imran:103)

3.    Tujuan ibadah dalam Islam

Tujuan ibadah adalah untuk membersihkan dan mensucikan jiwa dengan mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di samping itu tujuan ibadah adalah agar mendapatkan ridho Allah SWT. Ibadah juga untuk mendapatkan kepentingan dan kebaikan bagi diri sendiri yang bersifat duniawi.

4.    Dasar  tentang ibadah dalam Islam

Dalam al-Qur’an banyak ayat  tentang dasar-dasar tentang ibadah sebagaimana berikut di bawah ini :

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. ( Q.S. Adz-Dzariyat : 56 )

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang Telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,( Q.S. Al-Baqarah : 21 )



5.      Macam-macam ibadah dalam Islam
Ibadah terdiri atas dua macam, yaitu :
a.   Ibadah mahdhoh : ibadah yang khusus berbentuk praktek atau perbuatan yang menghubungkan seorang hamba dengan Allah SWT melalui tatacara yang telah diatur dan dicontohkan oleh Allah SWT dan Rasul Nya. Contoh : Sholat, Puasa, Zakat dan Haji.
b.      Ibadah Ghairu mahdhoh: Ibadah yang tatacaranya tidak diatur secara khusus oleh AllahSWT dan Rasul-Nya,sehingga berbentuk umum antara hubungan manusia dengan manusia dan hubungan manusia dengan alam. Contoh  : Gotong royong, membantu orang yang sangan membutuhkan, menjaga alam sekitar dan lain-lain.

6.      Keterkaitan ibadah dalam kehidupan sehari-hari

Ibadah dalam Islam menempati posisi yang paling utama dan menjadi titik sentral seluruh aktivitas manusia. Sehingga apa saja yang dilakukan oleh manusia bisa bernilai ibadah namun tergantung pada niatnya masing-masing, maka dapat dikatakan bahwa aktivitas manusia dapat bernilai ganda, yaitu bernilai material dan bernilai spiritual.

7 komentar:

  1. Sangat bermanfaat kak, syukron

    BalasHapus
  2. Smk istek tkr 1 m.muzaky adi afriza

    BalasHapus
  3. Kosatanya sangat jelas dan mudah di pahami.
    Mksih kak

    BalasHapus
  4. SMK istek TKR 1 cahaya Sugito

    Stelah membaca Yasin adventure saya ingin menjadi manusia yang beriman

    BalasHapus
  5. Sangat memotivasi untuk menjadi orang yg beriman dan Soleh.

    BalasHapus
  6. Penjelasannya cupuk untuk di pahami bu terimakasih

    BalasHapus